Sunday, July 27, 2014

RaMaDaN yang TeRiStiMeWa

Bismillahirrahmanirrahim

Ku biarkan kalam berbicara
Ku biarkan pena merungkai kata-kata
Ku biarkan minda mentafsir segalanya
Ku biarkan hidayah menyinari hati yang buta

Segala puji kita panjatkan kesyukuran padaNya kerana sedar tak sedar kita telahpun  berada pada tanggal 29 Ramadan dimana tetamu Agung ini bakal meninggalkan kita sebentar saja lagi

Alhamdulillah juga kerana Ramadan kali ini punya sedikit kelainan dan ceritanya yang tersendiri. Allah izinkn Ramadan kali ini, merasai dan menduduki Ramadan ini di Sarawak dan juga di Padang, Indonesia dan bakal ke Turkey raya ke-6 ini biiznillah

Justeru,dititipkan khas buat teman-teman pembaca sekalian sebuah puisi khas Ramadan untuk kita renungkan dan selalu perhatikan. Puisi ini ditulis pada tanggal 15 Ramadan ketika berada di Padang, Indonesia. Moga ada hati yang bisa hidup dan menjemput hidayah dariNya.

Ramadan yang nan indah
Ramadan yang terselit jutaan maghfirah
Ramadan yang diselubungi rahmah

Hingga kini
Saat ini
Detik ini
Diriku berdiri
Di atas muka bumi Allah yang suci
Memerhati alam yang sentiasa memuji
Demi suatu misi
Mencari Ilahi
Menacri makna tersirat dalam diri
Di sebalik setiap penciptaan Ilahi
Diriku makin mengerti
Diriku mengerti kini
Tiada tujuannya hanya mengabdi
Diriku mengerti kini
Tiada tugasnya hanya mentadbir bumi
Diriku mengerti kini
Cinta pada dakwah ini
Menuntut pengorbanan diri
Menuntut keseriusan yang tinggi
Menuntut keikhlasan hati

Diriku mengerti kini
Tiadalah bermakna hidup ini
Melainkan hidup mulia atau mati syahid kerna Ilahi

Kamar Nabawy
15 Ramadan
12/7/2014
7.20 am







Wednesday, April 23, 2014

TERSiPu MaLu..

Bismillahirrahmanirrahim

Ku biarkan kalam berbicara
Ku biarkan minda mentafsir segalanya
Ku biarkan pena merungkai kata-kata
Ku biarkan hidayah menyinari hati yang buta

Setinggi-tinggi syukur ku panjatkan akhirnya di keheningan pagi ini diberikan kekuatan olehNya untuk kembali menulis. Moga menulisku ini adalah untuk ummat. Seringkali bertekad di hati untuk mendisiplinkan diri untuk istiqamah menulis akan tetapi masih tidak berdaya. Moga Allah ampunkan diriku yang penuh dengan kelemahan ini.

Di kala hari-hari yang dilalui terasa sempit
Di hari-hari dimana waktu dirasai tersepit
Secubit rasa Allah kurniakan
Diriku tersipu malu

Iye..tersipu malu bila mengenang kembali akan diriku yang sudah pun bermur 22 tahun

Allah diriku malu..
Malu kerna diriku masih yang dulu
Malu kerna peningkatan dalam diri tidak lagi selaju yang dulu
Malu kerna tidak mampu melahirkan orang-orang yang baru

Diriku selalu mencanangkan bahawa ingin mengemban amanah dakwah dan tarbiyah itu dan ini tapi masih

Masih jahiliah menebal dalam diri
Masih diri jauh dari hidayahNya
Masih diri tidak mampu tunduk pada godaan nafsu
Masih lagi diri lekang dari hati yang salim

Maka tiada jalan lain melainkan kuncinya adalah MUJAHADAH !
Dirimu yang akan datang ditentukan oleh dirimu yang sekarang

Sunday, February 9, 2014

SunGGuH KeRNa DiRiKu..



Bismillah

Ku biarkan kalam berbicara
Ku biarkan pena merungkai kata-kata
Ku biarkan minda mentafsir segalanya
Ku biarkan hidayah menyinari hati yang buta

Alhamdulillah ku panjatkan..keampunanMu ku pohonkan dia atas terus-menerus memberikan alasan untuk tidak bersungguh dan memberikan ruang untuk mencoret di laman blog ini

Sungguh di dalam melangkah ini
Ku mengharapkan keluasan rahmatMu

Sungguh di dalam melangkah ini
Ku mendambakan setulus kasihMu

Sungguh di dalam melangkah ini
Ku menginginkan reda dan maghfirahMu

Kerna..

Diriku yang sering alpa
Diriku yang sering terleka
Diriku yang sering tidak bersungguh
Diriku yang sering terus-menerus memberikan alasan itu dan ini

Allah..pimpin daku!
Moga diriku sentiasa mengutamakanMu dari yang lain!

*Biar pendek namun inilah monolog hati tika ini

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...